Jumat, 30 November 2012

Public Speaking

Suasana kelas public speaking Iwel Sastra
Istilah public speaking meskipun dari bahasa asing tetapi bagi sebagian orang sudah tidak asing, khususnya bagi orang Amerika.  Secara sederhana ada yang menyebutkan public speaking adalah kemampuan berbicara di depan umum.  Menurut saya karena disebut kemampuan maka diperlukan latihan dan jam terbang untuk mencapai kemampuan tersebut. 

Bagi beberapa orang kemampuan berbicara didepan umum merupakan bakat. Dipelajari secara otodidak.  Sebagai contoh tukang obat. Lihatlah kerumunan orang  yang terpukau mendengar aksi dan cuap-cuap tukang obat yang mencoba meyakinkan calon pembeli mengenai khasiat obatnya. Saya iseng bertanya kepada  beberapa tukang obat “apakah pernah belajar public speaking?” Jawaban mereka adalah tidak, bahkan mereka sendiri tidak tahu apa itu public speaking

Peserta kelas public speaking Iwel Sastra
Sebagai seorang public speaking coach saya menghadapi berbagai macam tipe orang yang ingin memiliki kemampuan berbicara didepan umum. Menurut saya semua orang bisa berbicara didepan umum asalkan memiliki kemauan. Bahkan dalam keadaan kepepet kemampuan berbicara didepan umum ini bisa dimunculkan. Pengalaman saya pada bulan Oktober 2012 lalu saat diundang ke sebuah acara di Manado. Beberapa jam sebelum acara dimulai, MC yang akan membawakan acara berhalangan untuk hadir. Panitia meminta saya untuk menjadi MC dadakan. Saya menolak dengan halus karena kapasitas saya waktu itu adalah sebagai pendukung acara.

Panitia acara meminta saya untuk mencarikan solusi. Saya melihat ada enam  orang perempuan cantik yang menjadi usher. Lalu saya memilih dua diantara mereka. Saya meminta panitia untuk mencarikan kostum panggung untuk mereka. Kemudian dalam waktu 10 menit saya melatih kedua perempuan ini untuk membawakan acara.  Saya memotivasi mereka dengan mengatakan mereka pasti bisa melewati semua kegugupan yang dihadapi.
Kelas public speaking Iwel Sastra

Benar saja. Kedua usher yang menjelma menjadi pembawa acara ini bisa membawakan acara dengan baik hingga selesai. Dari sini saya semakin memiliki keyakinan bahwa semua orang pasti bisa berbicara didepan umum. Hanya saja nanti akan dibedakan pembicara yang baik dan pembicara yang buruk. 

Pembicara yang baik adalah mereka yang rajin berlatih artikulasi, intonasi, pilihan kata, penguasaan materi, pandangan mata dan keberanian improviasi. Semua ini hanya bisa dimiliki dengan berlatih dan jam terbang. Serta satu lagi jangan lupa penampilan yang keren. Masak mau bicara depan umum pakai sandal jepit emangnya mau ke toilet! 

Mau Belajar Public Speaking?
http://kelaspublicspeaking.blogspot.com

Selasa, 27 November 2012

Bulan Madu

Di siang bolong muncul pertanyaan iseng di kepala saya. kenapa pasca menikah ada masa yang disebut dengan bulan madu. Bahkan dalam bahasa inggris pun disebut honeymoon. Kata bulan yang dipakai dalam bahasa inggrisnya adalah moon, bukan month. Bulan madu sepertinya menjadi bagian yang amat penting pasca pernikahan sehingga seringkali pengantin baru mendapat pertanyaan, mau bulan madu kemana?

Bahkan kadang pengantin lawas pun untuk mengambalikan romantisme, juga disarankan untuk melakukan bulan madu lagi. Saya mencoba menjawab sendiri pertanyaan iseng yang saya lontarkan. Namanya juga kurang kerjaan. Nanya sendiri, jawab sendiri, ditulis sendiri, mudah-mudahan ga dibaca sendiri.

Bulan madu terdiri dari dua kata, bulan dan madu. Dalam bahasa Inggris, honey dan moon. Hanya saja memang bahasa inggris itu tidak pernah kompak dengan bahasa Indonesia. Sesuatu yang diletakkan dalam bahasa Indonesia di depan, seringnya diletakkan di belakang dalam bahasa Inggris.

Bulan seringkali disimbolkan sebagai sesuatu yang indah. Bahkan pujangga memberi nama kesayangan kepada bulan yang disebut dengan rembulan. saya pernah membaca rayuan yang berbunyi, wajahmu cantik bagaikan rembulan. Pasti Neil Armstrong tertawa terbahak-bahak jika mendengarnya karena dia sudah pernah melihat wujud asli bulan.

Bulan muncul di malam hari, ini menggambarkan bahwa malam hari adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pengantin baru untuk buka-bukaan. Mulai dari membuka angpao, hingga membuka isi hati masing-masing untuk dieksekusi dalam hubungan suami istri yang lebih nyata, bukan sekedar kata-kata. Bagi pengantin baru pasti malam terasa singkat sehingga rasanya ingin malam sepanjang hari.

Jika kita mendengar kata madu maka yang terbayang adalah manis dan lengket. Inilah masa-masa yang manis dan terasa lengket. Lengket karena cinta, lengket juga karena sesuatu yang lengket.

Senin, 26 November 2012

Menanti Terbitnya Buku Stand Up Motivation

20 September 2012 buku perdana saya yang diberi judul Stand Up Motivation sudah selesai saya tulis. Naskah buku tersebut udah saya serahkan kepada editor penerbit.  Sudah dua bulan buku tersebut masih ditangan editor. Ada dua kemungkinan : tulisan saya terlalu bagus sehingga editor bingung mesti mengedit bagian mana. Atau editor bingung mau bilang apa sama saya karena tulisan saya perlu diedit semua.

Buku ini saya beri judul Stand Up Motivation merupakan gabungan antara Stand Up Comedy dengan Motivation. Alasannya, istilah Stand Up Comedy sudah melekat pada diri saya sejak tahun 1998. Sedangkan istilah motivation saya gunakan bukan sekedar ikut-ikutan Mr. Salam Super alias Mario Teguh yang sekarang sangat terkenal sebagai motivator. Kalau sekedar ikut-ikutan pasti saya sudah mengganti nama saya menjadi Iwel Tegar atau Iwel Kokoh. Istilah Motivation saya letakan dibelakang kata Stand Up maksudnya supaya orang-orang tetap termotivasi untuk berdiri, khususnya kaum pria. Bayangkan jika kaum pria sudah tidak termotivasi untuk berdiri maka punahlah peradaban ini.

Saya sendiri pertama kali menggunakan istilah Stand Up Motivation ketika diminta menjadi pembicara disebuah acara BUMN Desember 2010. Awalnya penyelenggara meminta saya untuk menampilkan hal yang lain. Bukan Stand Up Comedy bukan juga Motivasi. Soalnya mereka sudah terlalu sering untuk mendatangkan motivator. Sedangkan Stand Up Comedy pada saat itu belum terlalu dikenal, takutnya nanti karyawan tidak nyambung. Ini mungkin bahasa sopan penyelenggara untuk mengatakan "takutnya nanti mas Iwel nggak lucu."

Saya bilang bahwa saat itu saya belum ada ide diluar kedua hal tersebut tapi saya malah bisa memainkankan kedua hal tersebut secara bersamaan. Akhirnya saya dan penyelenggara sepakat untuk menampilkan Stand Up Motivation. Intinya kira-kira menggabungkan Stand Up Comedy dengan Motivasi. Walaupun tidak se-super Mario teguh dan se-dahsyat Tung Desem Waringin, penampilan perdana saya mampu menghibur bahkan membuat hadirin menangis. Bahkan saya sendiri juga menangis karena bingung kenapa hadirin menangis. Saya ini komedian, kok malah membuat orang-orang menangis, saya tidak mau dicap sebagai komedian sesat.

Kembali kesoal buku Stand Up Motivasi, buku ini sama sekali tidak menceritakan kisah sukses. Melainkan banyak bercerita pengalaman-pengalaman gagal yang pernah saya alami. Bayangkan saya butuh 16 tahun berjuang untuk bisa memiliki program televisi. Belajar dari kegagalan ini saya menemukan faktor-faktor yang membuat karir saya berjalan dengan lambat. Faktor-faktor inilah yang kemudian saya bagi kepada pembaca supaya pembaca terhidar dari hambatan-hambatan seperti yang pernah saya temui.

Saya belum bisa bicara banyak mengenai buku ini karena belum terbit. Malu-maluin aja, udah gembar-gembor tapi bukunya nanti malah nggak jadi terbit. Kalau gagal terbit maka saya akan menulis buku yang berjudul Habis Nulis Terbitnya Kapan?