Sabtu, 27 Desember 2014

Kekuatan Silaturahim Untuk Sukses Berkarir

Berikut adalah certwit, alias cerita twit saya mengenai 'The Power of Silaturahim' dalam meningkatkan dan mempercepat sukses dalam berkarier. Twit kekuatan silaturahmi ini saya share melalui akun twitter pribadi saya @iwel_mc pada pertengahan September 2014.

Selepas SMP saya merantau ke Jakarta untuk mewujudkan impian menjadi seorang pelawak. Modal tekad karena waktu itu saya sama sekali tidak punya koneksi di dunia lawak.

Langkah pertama yang saya lakukan adalah membangun silaturahim dengan para senior yang telah sukses di dunia lawak. Dulu belum ada sosial media, email bahkan sms. Untuk bisa membangun silaturahim maka saya mengunjungi rumah para senior, padahal tidak kenal.

Dari koran, saya ketahui ada 3 tempat berkumpul pelawak jaman itu ( tahun 1989 ). Rumah S Bagio, rumah Eddy Sud dan radio SK. Saya nekat mendatangi rumah S Bagio di kawasan Setia Budi, Kuningan. Pada kunjungan pertama dan kedua saya gagal bertemu karena beliau tidak ada di rumah.

Kunjungan ke 3 saya berhasil bertemu S Bagio yang kaget melihat remaja Padang kelas 1 SMA ke Jakarta ingin jadi pelawak. Melihat tekad saya yang bulat, S Bagio mengijinkan saya sering bertemu beliau dan menimba ilmu lawak dan panggung pada beliau. Saya pun akrab dengan pelawak-pelawak top yang sering kumpul di rumah S Bagio  seperti Yanto Stock On You, Prapto Mpek Mpek, Eko DJ, dan lain-lain.

Saat itu berkarier di dunia lawak harus punya grup. S Bagio menyarankan saya main ke Radio SK karena di sana banyak pelawak-pelawak muda. Di Radio SK saya bertemu Eko Seboel ( sekarang Patrio ). Kami pernah sama-sama jadi peserta lomba lawak RRI / TVRI tingkat nasional. Selain bertemu pelawak yang sedang merintis, di radio SK saya juga berkenalan dengan anggota grup lawak senior seperti Bagito dan Gideon ( kemudian pecah menjadi 4 Sekawan ).

Pertemuan dengan para senior dan ilmu yang mereka tularkan ini yang membuat saya kuat bertahan hingga sekarang di dunia komedi. Para senior seperti S Bagio, Ateng hingga Us Us yang menularkan ilmu lawaknya kepada saya, hingga akhir hayatnya tetap dikenang sebagai pelawak.

Mereka merintis dari bawah, besar di panggung, tahan banting dalam persingan serta memiliki tujuan yang kuat. Bukan sekadar iseng atau ikut trend. Ketika saya tertarik dengan Jerry Seinfeld tahun 1997 dan serius menekuni dunia stand up comedy tahun 1998, pola ini kembali saya gunakan.

Saat itu belum ada senior atau komedian lain yang nge-branding diri mereka sebagai stand up comedian. Hal ini membuat saya kesulitan mencari teman diskusi. Beberapa senior agak pesimis Stand Up Comedy bisa dikembangkan karena penikmat komedi sudah terlanjur menyukai komedi berkelompok.

Saya sering diskusi dengan Ateng di kediamannya di Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Beliau termasuk senior yang mendorong saya menekuni Stand Up Comedy. Selain itu, saya sering diskusi dengan rekan saya Diaz yang menyukai Stand Up Comedy ketika kuliah di Amerika. Diaz pula yang kasih saya VCD stand up comedy.

Tahun 2004 saya bertemu dengan beberapa orang yang tertarik Stand Up Comedy seperti Danny Septriadi (dannydarussalam.com) dan Dana Pandawa. Saya email 2 orang coach Stand Up Comedy terkenal di Amerika, Judy Carter dan Greg Dean. Pada mereka saya mengutarakan keinginan untuk belajar. Alhamdulillah email saya dibalas positif. Meskipun tak bertatap muka, saya senang bisa belajar langsung melalui email dengan mereka. Saya mempraktikkan yang saya pelajari dari para guru, wajar muncul nada sinis bilang saya comic yang 'text book' dan terlalu akademis.

Kemudian saya mendengar kalau di Comedy Cafe Ramon Papana di Kemang ada stand up comedy. Saya pun bersilaturahim kesana. Saya sudah kenal Ramon Papana sejak dia masih jadi DJ top di pertengahan tahun 90-an. Kemudian saya dengar kalau Ramon menekuni bisnis komedi.

Pertemuan dengan Ramon ini memunculkan ide untuk merekam stand up comedy di Comedy Cafe Kemang dan meng-upload ke youtube. Harus diakui Comedy Cafe Ramon Papana memiliki jasa dalam menggerakkan stand up comedy. Pandji dan Raditya Dika pun pernah tampil di sana.

Ketika saya tertarik menekuni dunia motivasi maka saya pun kembali melakukan silaturahim pada para senior. Saya bersilaturahim dengan senior yang sudah duluan menekuni dunia motivasi seperti Gede Prama, Tung Desem Waringin, Ippho Santosa, Jamil Azzaini dan lainnya.

Belajar langsung pada senior membuat kita lebih mengetahui secara dalam bidang yang kita tekuni terutama dari sisi bisnisnya. Saya menekuni dunia motivasi terinspirasi dari bukunya Judy Carter "The Message of You". Di Amerika banyak comic yang juga adalah seorang public speaker.

Selain itu secara bisnis, gaya komedi saya ini belum ramah rating dan share tv. Saya harus terus berkarya apapun medianya.

Saya tetap memberikan motivasi dengan gaya stand up comedy yang kemudian menjadi pembeda abadi saya dengan para motivator atau trainer lain.

Meskipun saat ini saya belum punya program rutin di tv hiburan, namun saya tetap menjaga hubungan silaturahim dengan tv tersebut. Apalagi sekarang teknologi sudah canggih, kita bisa bersilaturahim kapan saja dan dimana saja. Networking bukan sekadar menghasilkan uang, networking bisa menjadi sumber ilmu. Impian yang dituju dengan ilmu hasilnya dahsyat.

Untuk mencapai sukses, rajin-rajinlah silaturahim dengan orang yang telah mencapai sukses terlebih dahulu di bidang yang kita tekuni. Demikian certwit saya. Semoga bisa memberikan manfaat. Selamat beraktifitas, sehat, bahagia dan sukses selalu.

Senin, 15 Desember 2014

Kesempatan Dalam Kesempatan 3

Di tulisan sebelumnya saya menceritakan perjalanan saya menggeluti profesi sebagai full time comedian dan situasi perubahan industri dunia hiburan yang sangat dinamis. Saya lanjutkan ya.

Setelah saya pelajari, salah satu panggung yg selalu hidup adalah panggung seminar motivasi yang tidak tergantung dengan tv. Jalur popularitas mayoritas pembicara seminar adalah menulis buku, bukan muncul di tv. Saya bisa ikuti jalur ini. Saya tidak mau sekadar jadi pembicara. Identitas komedian saya harus ikut serta maka saya buat Stand Up Motivasi.

Buku perdana saya Motivaction Mimpi Atau Mati merupakan buku motivasi ddengan gaya stand up comedy. Saya pun mulai rajin menulis artikel motivasi dan esai komedi di sejumlah media cetak dan online. Meskipun sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia komedi tapi di dunia motivasi saya adalah orang baru yang tentu ingin cepat jadi pembicara puncak.

Saya gunakan kembali pola lama saya ketika terjun ke dunia lawak. Saya belajar kepada motivator dan pembicara papan atas. Saya sungguh-sungguh dalam mempelajari konten dan menentukan faktor pembeda saya dengan pembicara top lain.

Memadukan stand up comedy & motivasi jadi pembeda, nilai jual serta keunikan saya. Alhamdulillah kesungguhan saya membuahkan hasil. Tahun ini saya sudah 2 kali tampil di event besar bersama pembicara papan atas Indonesia seperti Ippho Santosa, Bong Chandra dan Tung Desem Waringin.

Hal paling penting, meskipun saya sedang jarang muncul di tv namun panggung masih membuka ruang buat saya untuk berkomedi. TV tentu tidak boleh dilupakan. Bagaimanapun itu salah satu media untuk berkarya. Saya harus tetap membuat kesempatan di tv. Sahabat saya (alm) Uje pernah berpesan "lu harus tampil di acara yang menghibur, mendidik dan paling penting bermanfaat Wel".

Dalam pandangan ilmu motivasi, saya yakin segera dipertemukan dengan petinggi tv yang memiliki frekuensi yang sama dengan saya. Kesamaan dalam keinginan memproduksi dan menayangkan program komedi yang menghibur, mendidik dan bermanfaat. Saya yakin itu.

Tak disangka-sangka Allah SWT mempertemukan saya dengan orang itu walau kami belum pernah bertemu secara fisik. Kami sudah mulai diskusi. Saya terharu ternyata ada petinggi tv yang punya kegelisahan ingin melahirkan program menghibur namun mendidik dan bermanfaat. Semoga diskusi-diskusi tersebut bisa segera dieksekusi. Saya yakin jika bersungguh-sungguh dalam membuat kesempatan pasti ada kemudahan.

Sebelum membuat kesempatan kita harus tetapkan dulu tujuan kita dalam kesempatan tersebut. Misalnya, ingin meningkatkan karir, peluang bisnis, dan lain-lain. Kalau tadi saya bahas membuat kesempatan maka selanjutnya saya akan bahas tentang memberi kesempatan.

Dalam hadits riwayat Al-Bukhariy, Rasulullah SAW bersabda “Berilah pancing dan  jangan hanya memberi ikan”. Pancing atau kail disini bisa berarti kesempatan. Memberi kesempatan dan membukakan jalan untuk orang lain berkarir dan mendapatkan penghasilan. Tentu saja sebaiknya yang diberi kesempatan adalah mereka yang bersungguh-sungguh sehingga kesempatan tersebut jadi bermakna.

Banyak yang datang ke saya minta untuk diberi kesempatan namun banyak juga yang gugur karena tidak sungguh-sungguh. Malas menjalani proses. Pernah saya lihat comic tidak lucu tapi terkesan dengan semangatnya yang kuat. Saya tawari dia untuk jadi asisten saya, supaya bisa belajar. Setelah jadi asisten saya, penampilannya di panggung menjadi semakin baik. Saya beri dia jam terbang untuk menguji materinya.

Sayangnya dia merasa cepat puas dan merasa sudah lucu. Tidak mau lagi belajar dan mendengar saran saya. Mulai jalan sendiri dengan pemikirannya. Saya pun melepas dia. Setelah tidak ikut saya karirnya malah mundur. Mau ikut saya lagi posisinya sudah diisi orang lain.

Ada yang kesulitan finansial datang. Saya lihat dia punya potensi untuk menulis, saya tawarkan kerjaan menulis skrip humor untuk radio. Dia menerima tawaran tersebut. Setelah berminggu-minggu saya tunggu tulisannya tak kunjung datang. Terlihat bahwa dia tidak bersungguh-sungguh.

Ada lagi yang datang ingin jadi motivator. Saya lihat syarat untuk jadi motivator belum dia miliki. Dia masih harus belajar banyak. Supaya bisa belajar saya tawarkan dia jadi crew di event motivasi besar. Dia bisa belajar sambil dapat uang. Dia menyanggupi. Hari H dia tidak datang. Ketika saya tanya jawabnya, lupa. Terlihat bahwa dia tidak bersungguh-sungguh.

Dari pengalaman saya bertemu dengan orang yang mencari kesempatan, banyak di antara mereka tidak punya strategi dalam mewujudkan mimpi. Tidak mau menjalani proses. Kalaupun menjalani proses, pilih yang enak-enak aja menurut mereka. Nggak mau susah.

Seperti yang sudah saya tulis dalam Teori Robin: Belajarlah pada Robin yang sangat senang diberi kesempatan membantu Batman. Saya senang memberikan kesempatan kepada yang membutuhkan. Butuh atau tidaknya seseorang akan sebuah kesempatan bisa terlihat dari kesungguhannya memanfaatkan kesempatan tersebut.

Dengan memberi kesempatan kepada orang lain sebenarnya kita sudah membuat kesempatan buat diri kita sendiri. Itulah kultwit mengenai kesempatan dalam kesempatan yg saya twit dalam kesempatan kali ini. Sampai jumpa di kesempatan lain.

Iwel Sastra
Pelopor Stand Up Comedy Indonesia
Stand Up Motivator No 1 Indonesia

Kesempatan Dalam Kesempatan 2

Event tahun 2010 sebelum Stand Up Booming tahun 2011
Di bagian pertama tulisan Kesempatan Dalam Kesempatan, saya menganjurkan agar kita memahami sisi bisnis dari apapun profesi yg kita pilih. Tentu contoh yang saya berikan sesuai dengan profesi saya sebagai komedian yang masuk sebagai profesi di dunia hiburan. Saya lanjutkan dulu ya di tulisan bagian 2 ini.

Di tahun 90-an saya mempelajari bisnis lawak dengan mempelajari 2 grup lawak papan atas: Warkop DKI & Bagito. Bagito tampil di TVRI dan siaran radio. Warkop rutin tampil di layar lebar. Penghasilan kedua grup ini juga banyak dari "off air". Menariknya, di "off air" Warkop sering jadi MC, begitu juga Bagito. Muncul pelawak Jimmy Gideon yang juga sering ngemsi.

Saya baca peluang bahwa MC pelawak memiliki nilai plus dibanding MC biasa. Nilai plusnya bisa melucu dan cairkan suasana. Salah satu cara membuat kesempatan menjadi MC pelawak adalah dgn menjadi penyiar radio. Saya coba buat kesempatan itu. Kalau saya siaran di radio SK maka saya akan tengelam oleh Bagito, 4 Sekawan dan pelawak lain yg lebih dulu populer di radio SK.

Kalau melamar ke Prambors, disana sudah ada 2 pelawak yg siaran : Krisna Purwana dan Jimmy Gideon. Sulit saya bisa diterima. Kemudian saya bidik radio DMC 1079 FM. Alasannya, DMC adalah radio baru. Pelawak populer yang siaran disana hanya Nana Krip. Kesempatan lebih terbuka. Setelah melewati proses panjang dan bersungguh-sungguh, tahun 1993 saya diterima jadi penyiar radio DMC. Jalan jadi MC terbuka. Menurut saya secara bisnis, profesi MC selalu dibutuhkan karena hampir tiap hari ada event yang membutuhkan MC.

Di akhir tahun 90-an saya lihat bisnis grup lawak akan suram. TV swasta mulai senang mencabut pelawak dari grup lawaknya. Ini pula yang membuat saya mulai menekuni Stand Up Comedy tahun 1998. Mulai mensosialisaikan dari kafe ke kafe. Era 2000-an bisnis grup lawak makin suram. Grup lawak terkenal pun personilnya mulai tampil sendiri-sendiri karena tv maunya begitu. Setelah Patrio & Cagur belum ada lagi grup lawak yang bisa populer. Kalau Bajaj menurut saya lebih eksis di sinetron, bukan lawak. Sule bersama grup lawak SOS pernah menjadi juara Audisi Pelawak TPI (API) setelah itu grupnya hilang, Sule berkibar sendiri.

Setelah gerilya selama 6 thn mensosialisasikan Stand Up Comedy, tahun 2004 saya bertekad membuat kesempatan. Jadilah tahun 2004 saya membuat pementasan pertama Stand Up Comedy Indonesia di Gedung Kesenian Jakarta. Bahkan beberapa media seperti majalah Lisa dan majalah Gatra dalam liputannya menyebutkan saya Stand Up Comedian pertama di Indonesia. Begitu pula dengan majalah Reader's Digest yang kemudian mewawancarai saya pasca pementasan.

Sebelum pementasan tersebut, juga di tahun 2004, saya tampil stand up comedy selama 10 menit di hadapan Menkopolhukam SBY dalam sebuah acara peluncuran buku. Meskipun demikian secara bisnis Stand Up Comedy belum menjanjikan dibanding MC maupun penyanyi.

Setelah muncul di Bintang Bincang RCTI tahun 2005 mastarakat luas mulai mengenal saya tetapi belum paham bahwa yang saya bawakan adalah Stand Up Comedy. Tahun 2011 Stand Up Comedy booming karena tayang di Metro TV dan Kompas TV plus efek youtube.

Kecenderungan TV melahirkan bintangnya sendiri. KompasTV tidak terlalu menganggap saya sebagai comic dibanding pelawak senior. Diawal persiapan program Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) saya diajak diskusi, setelah itu tidak dilibatkan karena Kompas TV ingin tampilkan sosok yang lebih menjual. Itu hal biasa dala
m bisnis. MetroTV sejak awal melibatkan saya. Hanya masalah jadwal belakangan saya jarang tampil di Stand Up Comedy Metro TV.

Sekarang bermunculanlah comic dadakan. Ada yg benar-benar berbakat, ada modal nekat, ada yang atas paksaan neneknya. Dengan munculnya banyak comic maka persediaan melebihi permintaan. Ini berhubungan dengan honor. He he he. Masuk dalam "red ocean". Bagi yg belum paham "red ocean" silahkan google saja. Sederhananya, tidak bisa pasang harga tinggi karena konsumen banyak pilihan.

Situasi ini membuat saya harus berpikir kreatif untuk selalu membuat kesempatan karena berkomedi sudah menjadi pilihan hidup. Saya realistis untuk punya acara tv tidaklah mudah dengan pola komedi yang ada sekarang ini. Saya belum cocok dan tidak mau memaksakan diri. Namun saya ingat pesan (alm) S Bagyo "selama ada panggung maka disana kesempatan selalu terbuka" Saya harus cari panggung.

Iwel Sastra
Pelopor Stand Up Comedy Indonesia
Stand Up Motivator No 1 Indonesia

Kesempatan Dalam Kesempatan 1

Bersama rekan pelawak PASKI  (Persatuan Seniman Komedi Indonesia)


Tulisan ini merupakan kultwit yang saya share via akun twitter saya, @iwel_mc  Sabtu 6 Desember lalu. Agar tidak terlalu panjang, saya bagi menjadi 3 bagian. Yuk mari disimak :)

Di pagi yg cerah ini saya akan bicara mengenai kesempatan dalam kesempatan. Awas! Hati-hati, bukan kesempatan dalam kesempitan lho. Rumus sederhana agar karir lancar adalah dengan membuat kesempatan dan memberi kesempatan. Membuat kesempatan dengan cara bekerja sungguh-sungguh. Memberi kesempatan dengan cara sungguh-sungguh memberikannya kepada orang yg sungguh-sungguh.

Ketika saya memulai karir di dunia lawak, saya membuat kesempatan dengan mendatangi pelawak-pelawak senior seperti S Bagyo, Ateng, dan lain-lain. Dari mereka saya bukan hanya belajar melawak tapi belajar bagaimana mempersiapkan mental masuk ke dunia hiburan.

Dunia hiburan adalah dunia yang pasang surutnya terjadi dengan sangat cepat. Bisa cepat terkenal, bisa juga cepat hilang. Idealnya sih stabil eksis. Pelawak Ateng adalah salah satu pelawak yang sampai akhir hayatnya tetap mapan. Bisa membiayai anak sekolah hingga ke luar negeri. Selain Ateng, ada beberapa pelawak lain yang hidupnya mapan hingga masa tua.

Industri lawak dulu beda dengan sekarang. Pelawak dulu sangat mengandalkan penghasilan dari "off air", film dan penjualan kaset. Pelawak dulu tampil di TVRI bukan mengharapkan honor tapi untuk "personal promotion".  Honor tampil di TVRI memang minim. Pelawak atau komedian sekarang lebih enak karena bisa punya program striping dengan bayaran yang mantap per episode. Industrinya mendukung.

Kembali ke soal membuat kesempatan. Hal mendasar dari bidang apapun yang kita geluti, kita harus paham bisnisnya. Misalnya, ketika Anda ingin membuat kesempatan di bisnis online, pastikan dulu apakah bisnis yang dipilih masih siang atau masuk usia senja.

Begitu pula saat memutuskan menjadi full time comedian. Harus paham dulu, apa memang bisa hidup dari profesi ini atau menang ngetop doang. Dengan memahami bisnis dari profesi yang kita geluti, maka mimpi kita bisa terukur dengan baik. Kita optimis di alam nyata.

Iwel Sastra
Pelopor Stand Up Comedy Indonesia
Stand Up Motivator No 1 Indonesia

Kamis, 20 November 2014

Stand Up Motivator No 1 Indonesia

Bersama Motivator Papan Atas Indonesia
Belakangan ini saya banyak memenuhi undangan mengisi motivasi dan inspirasi di berbagai perusahan, instansi pemerintah dan komunitas. Apalagi semenjak buku saya Motivaction Mimpi atau Mati! terbit pada bulan Mei 2013 yang lalu. Ada yang menanyakan apakah saya merambah ke dunia motivasi hanya karena mengikuti tren atau sekedar aji mumpung memanfaatkan popularitas?

Saya memutuskan untuk merambah ke dunia motivasi dan training bukan sekedar ikut-ikutan tapi karena jauh hari saya juga sudah menaruh minat pada bidang ini. Ketertarikan saya pada dunia motivasi berawal tahun 1999 ketika saya mengagumi tulisan-tulisan motivasi pada Gede Prama yang terbit secara berkala pada sebuah harian nasional. Saya nekat menghubungi Gede Prama serta menceritakan mimpi saya ingin menjadi seorang komedian. Ini juga salah satu faktor ketertarikan Gede Prama mau bertemu dengan saya. Saya sempat membantu Gede Prama membuat pilot program motivasi untuk televisi. Perkenalan saya dengan Gede Prama ini membuat saya tertarik untuk menekuni dunia motivasi. Namun ketertarikannya harus ia simpan dalam hati karena ingin fokus membangun personal brandingnya sebagai stand up comedian terlebih dulu.

Suatu kali d itahun 2005  rekan saya yang bergerak di bidang training menawari saya menjadi trainer. Alasannya saya memiliki kemampuan yang bagus dalam public speaking serta memiliki wawasan dalam bidang motivasi. Setelah dibujuk-bujuk terus saya pun memenuhi tawarannya untuk memberikan training. Tak tanggung-tanggung untuk pertama kali saya langsung memberikan training untuk karyawan pertamina di sebuah hotel berbintang. Peserta training sangat puas sehingga teman saya ini meminta saya untuk memberikan training kembali. Pada training ke dua untuk karyawan perusahaan pelayaran saya kembali bisa memuaskan peserta. Teman saya kembali menawarkan saya memberikan training namun kali ini saya menolak karena saya mulai tampil rutin di acara Bincang Bintang RCTI membawakan stand up comedy. Saya mau fokus membangun personal branding saya sebagai stand up comedian.

Tahun 2010 saya mendapat undangan dari sebuah perusahaan untuk sharing tentang public speaking. Alasan mereka mengundang saya karena saya adalah komedian yang sering tampil di televisi membawakan acara talkshow. Mereka ingin saya membagi pengalaman saya seputar public speaking. Saya menyambut baik undangan tersebut karena selain memiliki jam terbang sebagai praktisi public speaking saya juga memiliki latar belakang pendidikan ilmu komunikasi di Pascasarjana FISIP UI. Sehingga saya memadukan pengalaman dan teori dalam sharing saya. Setelah itu saya sering diundang oleh pihak lain untuk bicara mengenai public speaking.

Keinginan saya memutuskan untuk merambah dunia motivasi dan training muncul setelah saya membaca buku Judy Carter yang berjudul The Message Of You. Di buku itu, Carter menulis bahwa seorang stand up comedian bisa melakukan loncatan sebagai trainer, motivator dan public speaker. Judy Carter adalah coach stand up comedy yang banyak menginspirasi saya melalui bukunya stand up comedy; the book dan the bible of comedy. Selain itu saya juga pernah belajar ke Judy Carter melalui email. Keseriusan menekuni motivasi saya mulai dengan menulis buku Motivaction : Mimpi Atau Mati dan secara rutin menulis beragam artikel motivasi di sejumlah media cetak dan online seperti Majalah Marketing, Majalah Luar Biasa, Koran Tempo dan inilah.com.

Sekarang selain dikenal sebagai pelopor stand up comedy Indonesia dan host sejumlah program televisi saya juga dikenal sebagai stand up motivator no 1 Indonesia dan professional corporate trainer.

Senin, 17 November 2014

Kunci Hidup Sukses

Stand Up Motivasi Iwel Sastra
Kunci hidup sukses dari saya adalah tulus, lakukan yang terbaik, usaha maksimal, lengkapi dengan doa. Kunci sukses inilah yang sukses mengantar saya menjadi pelopor stand up comedy Indonesia hingga mendapat predikat sebagai stand up motivator nomor 1 Indonesia.

Empat kunci sukses ini saling melengkapi dan mendukung. Tentu sukses tidak akan pernah bisa kita capai jika kita tidak berusaha. Sudah berusaha tapi belum mencapai target? Artinya harus dimaksimalkan kembali. Tidak ada sukses yang instan dan mudah. Jika sudah maksimal, selalu berikan yang terbaik dalam pekerjaan. Tantang diri Anda untuk melakukan lebih dan sempurna.

Tulus! bukan nama penyanyi yang sedang naik daun dengan lagunya yang berjudul "Sepatu" ya. Tetapi tulus dalam bekerja. Tidak perlu hitung-hitungan atau merasa sayang tenaga dan pikiran. Jika bekerja dengan tulus dan ikhlas kita tidak akan merasa terbeban dengan pekerjaan. Semua terasa ringan dan mudah dilakukan.

Terakhir lengkapi dengan doa. Semoga segala usaha yang telah kita lakukan dengan sungguh-sungguh membuahkan hasil dan manfaat bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain di sekitar kita. Jangan pernah remehkan kekuatan doa kita sendiri. Kadang solusi dari persoalan sulit yang sedang kita hadapi datangnya tak disangka-sangka karena doa kita.

Sukses Bahagia ala Iwel Sastra
Stand Up Motivator Nomor 1 Indonesia  

Kamis, 02 Oktober 2014

Kenapa Saya Tidak Bisa "Move On"

Stand up motivasi iwel sastra
Salah satu kunci agar kita bisa mencapai sukses adalah selalu memandang ke depan. Masa lalu, apalagi yang jelek-jelek harus segera dibuang dari pikiran. Kalau istilah populer sekarang adalah "move on", terus jalan ke depan, lanjutkan hidup. Jangan terus larut memikirkan masalah di masa lalu. Biasanya memikirkan masa lalu hanya akan membuat kita menyalahkan orang lain atau situasi yang berujung pada dendam dan penyesalan. Salah satu cara yang paling ampuh agar kita bisa move on adalah berhenti berpikir yang dimulai dengan kata-kata seperti berikut.

"Kalau saja dulu .... pasti sekarang saya sudah sukses"

"Ah, dulu saya punya bos payah. Tidak mengerti potensi saya"

"Kenapa sih sejak dulu saya selalu diberi kesulitan"

Ini contoh kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan kalau mau sukses. Kalau Anda mau menengok ke belakang, ubah cara pandang dalam melihat persoalan. Sesekali melihat ke belakang memang perlu tapi ingat! Melihat ke belakang bukan untuk menyesali tapi untuk evaluasi. Dengan begitu kita malah bisa mendapat banyak hal positif dari masalah di masa lalu. Misalnya, kita terhindar mengulangi kesalahan yang sama dan lebih mantap dalam menyusun strategi hidup ke depan.

Stand Up Motivasi Iwel Sastra

Selasa, 09 September 2014

Group WA / BBM, Menyenangkan atau Menyebalkan?

Gabung di group WA / BBM bisa menyenangkan atau malah menyebalkan. Sebaiknya pilih group yg bisa menghibur & memberi informasi bermanfaat. Agar tak mengganggu waktu produktif, jangan ikut group terlalu banyak. Saya hanya ikut 3 group.

1. Group WA bersama para motivator & trainer. Ada Jamil Azzaini, Ippho Santosa, Prasetya M Brata, Ahmad Fuadi, Assad, Mas Mono, Ahmad Gozali, Zaidul Akbar, dll. Isinya saling motivasi, saling cela & saling menghibur. Kami memberi nama group WA ini dengan sedikit narsis "Motivator Ganteng"

2. Group BBM yang anggotanya hanya 4 orang: saya, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi & Yunarto Wijaya serta analis timur tengah Zuhairi Misrawi. Di group ini kami bergosip info-info A1 politik & kebijakan negeri ini.

3. Group WA alumni Pascasarjana ilmu komunikasi Fisip UI. Anggotanya teman-teman kuliah S2 dulu. Isinya kangen2an & update info baru ilmu komunikasi & pendidikan karena sebagian besar anggota profesinya dosen.

Rabu, 20 Agustus 2014

Pengalaman Menyapih Anak

Matin sangat mudah disapih
Salah satu sahabat yang saya kunjungi di moment lebaran tahun ini adalah Ippho Santosa, penulis buku mega best seller 7 Keajaiban Rezeki. Saya dan istri yang disambut dengan begitu ramah oleh tuan rumah langsung merasa nyaman. Obrolan pun mengalir lancar dan hangat di antara kami. Kebetulan anak saya dan Mas Ippho ada yang seumur, pembicaraan pun tak lepas dari persoalan anak. Salah satunya saya sempat mendengar istri saya dan istri Mas Ippho saling berbagi pengalaman menyapih anak. 

Hal ini membuat saya juga ingin berbagi pengalaman saya bersama istri menyapih anak kami.Pengalaman menyapih antara anak pertama dan anak kedua kami benar-benar jauh berbeda. Matin, anak pertama kami sangat mudah disapih. Awalnya sesuai anjuran di Al Quran, saya dan istri berniat menyapih Matin di usia 2 tahun. Tetapi, saat itu istri merasa masih berat dan belum siap berpisah dari Matin.

Akhirnya 3 bulan setelah Matin merayakan ulang tahunnya yang ke dua kami pun siap memulai proses menyapih. Tidak seperti biasanya, pagi itu ketika Matin bangun istri tidak menyusuinya. Matin kami peluk, kami ajak main dan bercanda sambil sesekali kami ingatkan kalau dirinya sudah besar, sudah menjadi anak laki-laki yang gagah dan sehat. Memang dia terlihat sedikit resah tiap kali ia ingin menyusu. Saya tahu istri pun sebenarnya tidak tega dan ingin kembali memeluk dan menyusui Matin tapi saya berusaha menguatkan kembali niatnya untuk menyapih.

Alhamdulillah hanya dalam waktu 3 hari Matin sudah benar-benar bisa berhenti menyusu ASI. Istri saya pun menangis antara sedih dan takjub pada Matin yang begitu mudah dan tidak rewel ketika disapih. Ternyata mendampingi istri menyapih adalah pengalaman yang benar-benar penuh keajaiban. Ajaib melihat Matin yang setiap malam ketika mau tidur harus menyusu dulu pada ibunya bisa tanpa menangis atau rewel dan merengek berhenti minum ASI. Betapa cepat Matin mampu beradaptasi. Wajar jika tiga malam pertama Matin resah dan sedikit sulit tidur. Tapi saya dan istri tidak berhenti memeluknya, menimang-nimangnya, membelai rambut dan punggungnya untuk meyakinkan Matin, berhenti menyusu ASI bukan berarti ia berhenti mendapatkan curahan cinta ayah dan ibunya.

Pengalaman tak kalah seru berikutnya adalah ketika saya dan istri menyapih anak kedua kami, Kayra. Cerita pengalaman anak kedua ada di posting berikutnya ya. 

Rabu, 16 April 2014

Saya @iwelsastra19 si Ayah ASI

Matin anak ayah Iwel si bayi ASI
"Kalau aku gak kebangun sama bunyi alarmnya, nanti jam 2 tolong bangunin ya" ujar istri saya yang bersiap untuk tidur setelah menyusui anak kami Matin yang belum genap berusia satu bulan.

Istri saya sangat disiplin menyusui anak kami, walaupun di malam hari ia tetap menyusui Matin tiap 2 jam sekali. Terkadang 3 jam sekali kalau Matin telah menyusu lebih lama dari biasanya.

Saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23.15, saya pun merebahkan badan di sebelahnya. Tetapi selama beberapa saat istri saya masih membolak-balikan badannya mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Ia mengeluh payudara kirinya terasa sakit. Tetapi karena lelah dan mengantuk, tidak berapa lama kemudian ia pun tertidur dan saya menyusul.

Kencangnya istri mencengkeram lengan saya membuat saya terbangun. Betapa kagetnya saya ketika terbangun melihat istri sedang menggigil hebat. "Dingin...., mimik (payudara) aku sakit..." ujar istriku perlahan. Saya coba menyelimuti istri saya, tetapi dia tetap menggigil sampai saya dapat mendengar suara gemeletuk dari giginya yang beradu karena gemetar.

Baru sesaat diselimuti, istri saya bangun. Ia minta saya mengambilkannya baju ganti. Saya lihat baju di bagian dada kanannya basah hingga ke bawah akibat rembesan air susu yang keluar dari payudaranya. "Aw... Sakit..." rintih istri saya yang saat itu sampai berurai air matanya karena menahan sakit.

Si Bayi ASI sekarang sudah jago main piano
Saya panik, bingung tidak tahu harus berbuat apa. Syukurlah saat itu kami tinggal di rumah orang tua istri. Saya segera membangunkan ibu mertua. Istri saya kemudian dibantu oleh ibunya. Ibu mertua mencoba menenangkan istri dan mencoba memijit payudaranya. Bukan membaik ia malah semakin kesakitan.

"Wah, ini air susunya sudah terlanjur mengeras", ucap ibu pada saya.

Saya sendiri malam itu tidak tahu apa penyebab payudara istri nyeri dan mengeras. Menurut ibu mertua sepertinya saluran ASI tersumbat. Peristiwa ini terjadi ketika anak kami baru berumur beberapa minggu. Kami masih minim pengalaman soal menyusui anak serta mencegah hal-hal yang berhubungan dengan timbulnya rasa sakit akibat menyusui.

Malam itu, diantara panik, sedih dan empati mendalam terhadap rasa sakit yang dirasakan istri saya tersadar bahwa pengetahuan saya soal ASI nol besar. Hari-hari berikutnya saya jadi rajin googling, tanya orangtua, mertua, teman dan terutama rajin konsultasi dengan dokter mengenai ASI. Atas anjuran dokter, istri saya melakukan perawatan untuk menangani ASI yang tersumbat dengan teknik mengompres dan memijat payudara. Setelah hampir seminggu melakukan perawatan istri baru merasa lega karena ASI nya kembali lancar.

Sejak kami baru menikah dan belum hamil, istri memang sudah berpesan pada saya bahwa dia ingin menyusui anak kami dengan ASI eksklusif. Bermodal sebuah artikel dari majalah Femina dan beberapa artikel berbahasa inggris hasil googling keinginan istri saya semakin mantap. Saya sendiri mendukung istri untuk memberikan ASI. Saya pernah membaca terjemahan ayat suci Al-Quran tentang pentingnya memberikan ASI kepada anak.
Happy Matin

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. 2 : 233)

Hal yang mengejutkan, dalam ayat ini ditunjukkan bahwa urusan menyusui bukan hanya urusan ibu. Dukungan seorang suami sangat dibutuhkan. Selain ayat Al-Quran hal lain yang mendukung istri memberikan ASI  adalah manfaat ASI yang sangat banyak. Penjelasan dokter menyebutkan  anak yang disusui dengan ASI selama dua tahun memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik hingga tidak gampang sakit. Secara emosional pun proses menyusui meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.

Selain penjelasan dokter, menurut saya ada dua hal lagi keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula. Dari segi ekonomi sangat menghemat pengeluaran. Harga susu formula sekarang semakin mahal. Dari segi kemasan, sudah jelas ASI tidak dapat ditandingi oleh susu formula he he he.

Kumpulan Tulisan Iwel Sastra di Koran Tempo

Balada Banjir, Koran Tempo edisi Kamis 16 Januari 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/01/16/1047/Balada-Banjir

Genarasi Galau, Koran Tempo edisi Jumat 14 Februari 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/02/14/1121/Generasi-Galau

Tahun Kursi, Koran Tempo edisi Jumat 14 Maret 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/03/14/1195/Tahun-Kursi

Serba Cepat, Koran Tempo edisi Kamis 17 April 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/04/17/1280/Serba-Cepat

Revolusi Metal, Koran Tempo edisi Jumat 16 Mei 2014

 http://www.tempo.co/read/kolom/2014/05/16/1346/Revolusi-Metal

Nomor Cantik , Koran Tempo edisi Senin 9 Juni 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/06/09/1400/Nomor-Cantik

Fair Play, Koran Tempo edisi Rabu 25 Juni 2014

http://koran.tempo.co/konten/2014/06/25/345295/Fair-Play

Menemukan Kembali, Koran Tempo edisi Jumat 25 Juli 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/07/25/1521/Menemukan-Kembali

Hari Televisi, Koran Tempo edisi Selasa 27 Agustus 2014

http://koran.tempo.co/konten/2014/08/26/350086/Hari-Televisi

Olahraga Andalan, Koran Tempo edisi Selasa 9 September 2014

https://www.tempo.co/read/kolom/2014/09/09/1626/Olahraga-Andalan

Kereta Api, Koran Tempo edisi Selasa 30 September 2014

http://www.tempo.co/read/kolom/2014/09/30/1680/Kereta-Api

Rabu, 05 Maret 2014

Magnet Rezeki

Mini Seminar 7 Magnet Rezeki
Dalam buku Motivaction: Mimpi atau Mati! yang saya tulis dan diterbitkan bulan Mei 2013 oleh penerbit Noura (Mizan Group) pada bab terakhir saya menulis tentang magnet rezeki. Bab terakhir ini diberi nama bonus track karena isinya sangat berbeda dengan bab-bab sebelumnya. Bab ini saya masukan untuk menegaskan bahwa sukses yang diraih seseorang sebenarnya tak lepas dari campur tangan Tuhan di dalamnya.

Saya menulis 7 magnet rezeki. Diantaranya adalah:

1. Usaha
Dalam berusaha, agar terhindar dari rasa putus asa dan terjerumus dal usaha yang tidak halal, banyak-banyaklah mengingat Allah.

2. Ilmu
Ilmu yang dimaksud adalah baik ilmu ibadah maupun ilmu urusan dunia. Misalnya, jika kita seorang entrepreneur maka kita harus menguasai ilmu pemasaran, ilmu manajemen dan berbagai ilmu lain yang mendukung usaha kita.

Sinergikan ilmu ibadah dan ilmu dunia maka hasilnya akan menjadi magnet rezeki yang dahsyat luar biasa.

3. Doa
Doa adalah pendorong usaha kita. Doa adalah kekuatan yang bisa membuat kita yakin usaha kita pasti berhasil.

4. Shalat malam
Telah banyak hadist yang menyebutkan manfaat shalat malam. Di malam hari kita juga bisa jauh lebih fokus memanjatkan doa.

5. Shalat Duha
Shalat Duha adalah shalat yang salah satu manfaatnya diyakini bisa membuka pintu rezeki.

6. Orangtua
Ada hadist menyebutkan, ridha Allah bergantung pada ridha orangtua. Sangat penting untuk berlaku hormat dan sayang pada orangtua.

7. Sedekah
Sedekah adalah magnet yang bisa melipatgandakan rezeki kita jika kita mengusahakannya dengan cara halal

Jumat, 17 Januari 2014

Esai Iwel Sastra Di Koran Tempo : Balada Banjir

Koran Tempo, Kamis 16 Januari 2014

Link Digital : http://www.tempo.co/read/kolom/2014/01/16/1047/Balada-Banjir