Kamis, 23 April 2015

Program Motivasi Iwel Sastra di Jaringan Radio Sindo Trijaya FM

Motivasi Iwel Sastra di radio Sindo Trijaya
Kembali siaran di radio menjadi mimpi saya sejak tahun lalu. Sebelumnya, 2 tahun terakhir saya sempat menjadi penyiar tamu di radio Delta FM Jakarta. Kalau ditarik lagi ke belakang, tahun 1993-1996 saya siaran di radio DMC 107.9 FM Jakarta. Dulu radio ini dikenal sebagai radio anak gaul Jakarta yang cukup bisa menyaingi radio Prambors.

Akan tetapi,  mimpi saya sejak tahun lalu itu bukan sekadar siaran. Mimpi saya adalah ingin memiliki program radio khusus motivasi di jaringan radio nasional. Ini karena beberapa tahun terakhir, di samping tetap berkomedi, saya semakin dikenal sebagai corporate trainer & motivator. Memiliki program motivasi di radio menjadi salah satu  langkah rebranding saya yang selama ini lebih dikenal sebagai pembawa acara parodi politik menjadi Stand Up Motivator.

Radio Sindo Trijaya yang memiliki jaringan di 18 kota di Indonesia menyambut hangat keinginan saya untuk bersinergi membuat program motivasi. Jika di tahun-tahun sebelumnya saya siaran sebagai penyiar, maka di program ini saya siaran sebagai motivator. Dalam siaran ini saya berbagi beragam topik yang memotivasi pendengar. Baik untuk seputar masalah leadership, people development & mindset sukses.

Saya siaran setiap Kamis jam 20-21 WIB. Selain memberikan motivasi, secara khusus di ujung acara saya selalu menyisipkan sit down comedy alias stand up comedy. Tetapi, karena saya melakukannya sambil duduk di ruang siaran maka saya sebut saja sit down comedy he he he...

Mimpi saya selanjutnya tentu program ini bisa menjelma menjadi sebuah program televisi seperti Oprah Winfrey. Tentu dengan versi iwel yang memotivasi, menginspirasi tetapi selalu lucu.

Senin, 20 April 2015

Menumbuhkan Keyakinan

Kamis 9 April yang lalu jam 20.00 - 21.00 saya mengisi sesi motivasi di jaringan radio Sindo Trijaya. Malam tersebut saya membahas mengenai menumbuhkan keyakinan.

Setiap orang baik pekerja, profesional maupun pengusaha memiliki target, tujuan dan mimpi dalam hidup mereka. Jika semua berjalan dengan lancar tentu tidak masalah. Menjadi masalah ketika menemui hambatan dalam meraih itu semua. Mulai muncul rasa gelisah dan putus asa. Saat seperti inilah perlunya menumbuhkan keyakinan bahwa apa yang ingin diraih bisa tercapai.

Menumbuhkan keyakinan tentu tidak cukup hanya dengen mensugestikan diri atau afirmasi diri. Harus disertakan dengan ilmu dalam menumbuhkan keyakinan sehingga semua menjadi sangat logis untuk bisa tercapai. Misalnya Anda merasa bahwa karir Anda dikantor sudah mentok, Anda tidak bisa hanya sekadar menumbuhkan keyakinan bahwa karir Anda akan tetap bisa berkembang. Anda sebaiknya membaca beberapa buku yang mengupas seputar karir. Anda harus mencari tahu kenapa perusahaan tidak memperhatikan kinerja Anda sehingga setelah sekian lama Anda tidak dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dari berbagai pengetahuan dan ilmu yang telah Anda perolah, Anda kemudian bisa membuat sebuah keputusan seperti mengajak atasan Anda bicara dari hati ke hati atau memutuskan untuk pindah ke perusahaan lain.

Orang-orang yang gagal adalah orang yang tidak berhasil menumbuhkan keyakinan karena memilih untuk menyerah. Sedangkan orang sukses adalah mereka yang berhasil menumbuhkan keyakinan untuk sukses dan memelihara keyakinan tersebut.

Kamis, 09 April 2015

Belajar Bahagia dari Seorang Gadis Kecil

Gadis kecil dalam foto ini adalah anak saya. Namanya Kayra. Saat foto ini diambil, umurnya belum genap 5 tahun. Saya sangat suka foto ini. Bukan semata-mata karena ini adalah foto anak saya. Akan tetapi karena ada hal yang begitu menonjol dari Kayra dalam foto ini yang juga ingin saya bagi kepada teman-teman semua.

Foto ini diambil saat Kayra menari-nari girang karena berhasil menyelesaikan mainan puzzle barunya yang ia genggam di tangan kiri. Tangan kanannya mengepal mengekspresikan kebahagiaan karena ia sukses mengerjakan teka-teki dari mainannya itu. Matanya berbinar. Bibirnya tersenyum dan membuka lebar sebagai ekspresi kegembiraan dan keceriaan. Kebahagiaan tepancar dari wajahnya.

Kapan terakhir Anda merasa bahagia? Saat itu, apa yang membuat Anda merasa bahagia? Kadang sebagai orang dewasa kita lebih sulit bahagia. Sebaliknya Kayra, sangat mudah menemukan alasan untuk berbahagia. Saat bangun tidur ia tersenyum karena mimpi bermain dengan ikan mas peliharaannya yang baru saja mati 3 hari lalu. Kayra bahagia berangkat ke sekolah karena di sekolah ia bisa bermain dengan teman-temannya. Pulang sekolah ia bahagia karena masih punya sisa bekal sepotong roti selai coklat untuk dimakan di sepanjang perjalanan pulang ke rumah. Sungguh betapa sederhananya kebahagiaan untuk Kayra.

Sehari-hari bibir mungil Kayra lebih sering tersenyum dan tertawa. Ia juga suka sekali bersenandung. Saya perhatikan, dengan merasa mudah untuk berbahagia Kayra jarang sekali menangis atau rewel. Kalaupun ia merasa marah atau kecewa terhadap suatu hal pasti tidak akan pernah bertahan lama. Perasaan senang juga membuatnya mampu dengan mudah menyelesaikan beragam aktivitas yang terkait dengan pelajaran di sekolahnya.

Mainan puzzle yang sulit pun tidak pernah ia katakan sulit. "I just haven't found the way to solve it right now," ujarnya ringan dengan bahasa inggris cadel khas anak-anak saat saya tanya soal puzzle barunya yang saya anggap sulit untuk diselesaikan oleh anak seumur Kayra.

Melihat Kayra, ada beberapa hal yang saya pelajari. Pertama, jadikanlah bahagia sebagai suatu kebiasaan. Jika bahagia kita jadikan kebiasaan maka ia akan melekat dalam keseharian kita, melekat dalam mindset kita sehingga menjadi bagian dari sifat dan diri kita. 

Kedua, kita bisa membangun kebiasaan untuk berbahagia dengan cara melihat beragam hal kecil yang terjadi sebagai penyebab atau alasan kita untuk berbahagia. Misalnya, pagi ini Anda memutuskan ambil rute lain untuk pergi ke kantor dan ternyata tidak macet. Berbahagialah untuk itu. Saat jam istirahat di kantor Anda memiliki kesempatan menelepon pasangan dan bercakap-cakap mesra. Berbahagialah untuk itu. Nilailah semua peristiwa kecil semacam itu sebagai penyebab kebahagiaan.

Ketiga, saat Anda menemukan penyebab atau alasan untuk berbahagia, ajak tubuh untuk berbahagia bersama Anda. Tersenyumlah, belalakkan mata Anda sehingga ia menjadi berbinar, senandungkan rasa senang Anda, kepalkan tangan kemudian tarik ke bawah sambil berkata yess! Atau lakukan beragam cara lain untuk mengekspresikan kebahagiaan Anda. Dengan begitu, tubuh Anda mendukung dan bersinergi dengan alam pikiran sehingga membentuk diri Anda yang bahagia. Hal ini akan memengaruhi gestur, ekspresi wajah dan perilaku keseharian Anda. Kalau ini dilakukan terus menerus tubuh dan pikiran akan kompak berubah, menjadi kebiasaan sehingga muncul diri Anda yang baru. Anda dalam versi yang lebih ceria.

Keempat, saat menemukan kesulitan jangan menganggapnya sebagai kesulitan. Seperti Kayra yang belum bisa menyelesaikan puzzle, just give yourself a time to think and to find the solution. Masalah yang Anda hadapi tidaklah sulit, Anda hanya belum menemukan carauntuk memecahkannya. Jadi yang diperlukan hanya waktu. Dengan memakai pola pikir ini, Andq akan tetap bisa tenang dalam menghadapi masalah. Tenang membuat Anda bisa berpikir jernih untuk menemukan solusinya dengan cepat.

Jadi, berhenti menunda kebahagiaan melanda diri Anda. Anda memiliki hak untuk berbahagia sekarang juga!

Minggu, 05 April 2015

Doa Dalam Personal Branding


Suatu siang di tahun 1997 saya menemukan sebuah KTP yang tergeletak di meja ruang tamu. Saya membaca nama pemilik KTP tersebut tertulis Riyanto. Saya bingung kenapa KTP Riyanto bisa ada meja ruang tamu. Setelah saya melihat foto pemilik KTP tersebut saya ngakak.  Saya sangat kenal dengan wajah yang ada di KTP tersebut yang selama ini saya panggil dengan mas Tukul. KTP ditangan saya milik Tukul Arwana yang kemudian hari sangat terkenal dengan wajah ndeso dan katronya tersebut.
 
Selain Tukul Arwana yang berkibar dengan nama panggung ada juga pelawak Tarsan yang  memiliki nama asli Toto Maryadi.  Penyanyi Ikke Nurjana memiliki nama  asli Hartini Erpi Nurjanah. Kalau mendengar nama Raden Terry Tantri Wulansari anda sepertinya sangat asing dengan nama tersebut. Apabila disebut nama panggungnya Mulan Jameela tentu anda akan sangat familiar dengan mantan personil Ratu ini.

Tulisan diatas saya kutip dari buku saya yang berjudul “Motivaction, Mimpi atau Mati!” untuk menggambarkan bahwa bukan hanya produk yang memerlukan nama yang menjual dan mudah untuk diingat namun kalangan selebritas pun perlu untuk mengubah nama mereka yang diyakinim memiliki nilai jual.

Nama lahir saya Welnaldi Sastra namun di ijazah dan KTP hingga sekarang ditulis hanya Welnaldi. Sejak SMP dipanggil dengan nama Iwel. Tahun 1993 ketika saya menjadi penyiar radio DMC 1079 FM Jakarta, atasan saya Sys NS mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel Well (dua L) ketika siaran. Alasannya agar gampang diingat. 

Tahun 2005 ketika tampil sebagai Stand Up Comedian di acara Bincang Bintang RCTI, Indra Yudhistira GM Produksi RCTI mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel saja. Alasannya nama Iwel Well terlalu "komik" dan mengada-ada. Tidak cocok untuk seorang Stand Up Comedian. Contohnya nama-nama Stand Up Comedian Amerika relatif keren-keren, sebut saja : Jay Leno, David Letterman, Jerry Seinfeld, Steve Martin, dll. 

Tahun 2006 ketika bergabung dengan Republik Mimpi (Newsdotcom), Effendi Gazali mengusulkan agar saya menggunakan nama Iwel Wel ( satu L) alasannya nama itu sudah pernah melekat dihati sebagian orang, baik ketika saya menjadi penyiar radio atau pun sebagai pemeran pembantu di sinetron Donna Sang Penyamar (ANTV - 1996), walau sesaat sinetron ini sempat jadi perbincangan dikalangan anak muda. 

Juni 2010, istri saya menyarankan saya untuk kembali menggunakan nama belakang pemberian orang tua saya "Sastra"  Ini untuk menekankan bahwa misi saya sebagai komedian bukan sekadar tampil lucu tapi untuk menghibur dan mencerahkan. Apalagi ketika saya mulai menekuni dunia motivasi dan training, nama ini bisa mewakili sosok saya sebagai motivator dan trainer yang selalu membawakan materi mencerahkan, inspiratif, aplikatif dengan gaya humor.

Bagi saya menggunakan nama panggung ini bukan sekedar menggunakan. Sama halnya ketika Riyanto menggunakan nama Tukul Arwana itu bukan sekedar pemilihan nama yang lucu tapi ada doa di dalamnya. Tukul berarti tumbuh sedangkan Arwana adalah nama ikan yang saat itu masuk dalam kategori ikan mahal. Riyanto berharap dia bisa tumbuh menjadi komedian yang mahal. Doa yang terbukti terkabul.

Sekarang saya menggunakan nama Iwel Sastra yang mengandung arti Insan Baik (Wel) yang Sehat, Sukses dan Sejahtera. Saya menyimpulkan bahwa nama yang merupakan bagian personal branding bukan sekadar nama komersil tapi sebaiknya mengandung doa. 

Walaupun Shakespeare mengatakan "apalah artinya sebuah nama" saya tidak percaya dengan ungkapan Shakespeare karena kebanyakan karya-karya Shakespeare menggunakan nama sebagai judul. Seperti, Romeo & Julliet, Othello, Macbeth, Hamlet, Raja Lear, Julius caesar, Troilus dan Cressida, dll. Kalau nama tidak begitu penting kenapa dia tidak memberikan judul karyanya "anu, anu dan anu, raja anu".