Selasa, 21 Februari 2017

Belajar dari Mike Tyson dan Michael Jackson



Pada 23 November 1986 sejarah mencatat, Mike Tyson yang saat itu baru berusia 20 tahun 5 bulan menjadi juara dunia termuda tinju kelas berat setelah mengalahkan Trevor Berbick. Tak sampai setahun kemudian, Tyson menjadi juara sejati setelah mampu menggabungkan tiga sabuk juara dunia versi IBF, WBC, dan WBA. Setelah itu, berbagai pertarungan pun berhasil ia menangkan. Tiga tahun kemudian, setelah berhasil menjadi juara sejati keadaan berbalik. Dalam sebuah pertarungan yang berlangsung di Tokyo Jepang pada 11 Februari 1990, Mike Tyson dipukul KO pada ronde ke-10 oleh James “Buster” Douglas. Setelah kekalahan tersebut karir Mike Tyson naik turun hingga akhirnya ia memutuskan menggantung sarung tinju pada 2005.

Penyebab terbesar hancurnya karir Mike Tyson adalah karena ia terjebak di zona nyaman. Ia terlena dengan status dan kenyamanan yang sudah diraih. Ini membuat fokusnya di dunia tinju berkurang. Tyson kemudian lebih banyak disibukan oleh persoalan pribadi diluar tinju, mulai doyan pesta, dan malas berlatih. Nasehat pelatihnya, Kevin Rooney, sudah tidak lagi ia dengar. Bahkan Mike Tyson memecat Kevin Rooney tanpa sebab pada tahun 1988.

Sekitar tahun 90-an saya mendengar kisah Michael Jackson yang membentuk tim khusus untuk menilai penampilannya. Konon tim ini disisipkan di antara penonton setiap kali Michael Jackson tampil. Tim inilah kemudian yang memberikan evaluasi dan masukan dalam setiap penampilan penyanyi yang akrab dengan panggilan Jacko itu. Evaluasi mulai dari soal kostum, gerakan tari bahkan tatapan mata Jacko selama di atas panggung. Bisa jadi inilah yang membuat Jacko dikenal sebagai King Of Pop hingga akhir hayatnya.

Kisah Mike Tyson dan Michael Jackson ini sangat menginspirasi saya dalam berkarir. Baik sebagai komedian, pembawa acara, motivator maupun trainer. Saya menghindari zona nyaman. Terus meningkatkan kualitas diri dan terbuka pada kritik yang membangun.

Untuk seminar dan training hubungi 08176655874

Selasa, 07 Februari 2017

A1 Setengah Trans7

Acara perbincangan yang membahas isu-isu terkini A1 Setengah tayang setiap hari Senin pukul 21.30 WIB di Trans7. Host Effendi Gazali dan Iwel Wel. Didukung oleh duo komedian Coki Pardede dan Topenk