
Untuk mengatasi masalah ini, setiap orang harus siap untuk memulai kembali segala sesuatu dari nol. Perlu dipahami, mulai lagi dari nol bukanlah suatu kemunduran tetapi merupakan pemicu. Dorongan untuk melejit kembali, agar bisa kembali dan tetap eksis berada di posisi puncak.
Ada banyak contoh CEO perusahaan yang harus merelakan jabatannya pada orang lain untuk bisa memulai kembali kariernya di tempat lain. Misalnya, Wishnutama yang ketika berada di puncak karier di Trans Corp memilih mengundurkan diri. Ia kemudian membangun stasiun televisi baru dari nol.
Seorang penyanyi di sebuah grup band papan atas harus menerima kenyataan grup nya harus bubar. Maka ia pun harus mulai merintis solo karier dari nol. Keuntungannya, orang-orang seperti ini, meski memulai lagi dari nol mereka akan tetap bisa dengan cepat kembali mencapai puncak. Hal ini disebabkan mereka sudah memiliki modal pengalaman dan pengetahuan.
Namun semua tak akan ada artinya ketika sudah lengser dari posisi puncak, hanya membanggakan kejayaan masa lalu tanpa mau action kembali dari nol.