Selasa, 27 November 2012

Bulan Madu

Di siang bolong muncul pertanyaan iseng di kepala saya. kenapa pasca menikah ada masa yang disebut dengan bulan madu. Bahkan dalam bahasa inggris pun disebut honeymoon. Kata bulan yang dipakai dalam bahasa inggrisnya adalah moon, bukan month. Bulan madu sepertinya menjadi bagian yang amat penting pasca pernikahan sehingga seringkali pengantin baru mendapat pertanyaan, mau bulan madu kemana?

Bahkan kadang pengantin lawas pun untuk mengambalikan romantisme, juga disarankan untuk melakukan bulan madu lagi. Saya mencoba menjawab sendiri pertanyaan iseng yang saya lontarkan. Namanya juga kurang kerjaan. Nanya sendiri, jawab sendiri, ditulis sendiri, mudah-mudahan ga dibaca sendiri.

Bulan madu terdiri dari dua kata, bulan dan madu. Dalam bahasa Inggris, honey dan moon. Hanya saja memang bahasa inggris itu tidak pernah kompak dengan bahasa Indonesia. Sesuatu yang diletakkan dalam bahasa Indonesia di depan, seringnya diletakkan di belakang dalam bahasa Inggris.

Bulan seringkali disimbolkan sebagai sesuatu yang indah. Bahkan pujangga memberi nama kesayangan kepada bulan yang disebut dengan rembulan. saya pernah membaca rayuan yang berbunyi, wajahmu cantik bagaikan rembulan. Pasti Neil Armstrong tertawa terbahak-bahak jika mendengarnya karena dia sudah pernah melihat wujud asli bulan.

Bulan muncul di malam hari, ini menggambarkan bahwa malam hari adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pengantin baru untuk buka-bukaan. Mulai dari membuka angpao, hingga membuka isi hati masing-masing untuk dieksekusi dalam hubungan suami istri yang lebih nyata, bukan sekedar kata-kata. Bagi pengantin baru pasti malam terasa singkat sehingga rasanya ingin malam sepanjang hari.

Jika kita mendengar kata madu maka yang terbayang adalah manis dan lengket. Inilah masa-masa yang manis dan terasa lengket. Lengket karena cinta, lengket juga karena sesuatu yang lengket.