20 September 2012 buku perdana saya yang diberi judul Stand Up Motivation sudah selesai saya tulis. Naskah buku tersebut udah saya serahkan kepada editor penerbit. Sudah dua bulan buku tersebut masih ditangan editor. Ada dua kemungkinan : tulisan saya terlalu bagus sehingga editor bingung mesti mengedit bagian mana. Atau editor bingung mau bilang apa sama saya karena tulisan saya perlu diedit semua.
Buku ini saya beri judul Stand Up Motivation merupakan gabungan antara Stand Up Comedy dengan Motivation. Alasannya, istilah Stand Up Comedy sudah melekat pada diri saya sejak tahun 1998. Sedangkan istilah motivation saya gunakan bukan sekedar ikut-ikutan Mr. Salam Super alias Mario Teguh yang sekarang sangat terkenal sebagai motivator. Kalau sekedar ikut-ikutan pasti saya sudah mengganti nama saya menjadi Iwel Tegar atau Iwel Kokoh. Istilah Motivation saya letakan dibelakang kata Stand Up maksudnya supaya orang-orang tetap termotivasi untuk berdiri, khususnya kaum pria. Bayangkan jika kaum pria sudah tidak termotivasi untuk berdiri maka punahlah peradaban ini.
Saya sendiri pertama kali menggunakan istilah Stand Up Motivation ketika diminta menjadi pembicara disebuah acara BUMN Desember 2010. Awalnya penyelenggara meminta saya untuk menampilkan hal yang lain. Bukan Stand Up Comedy bukan juga Motivasi. Soalnya mereka sudah terlalu sering untuk mendatangkan motivator. Sedangkan Stand Up Comedy pada saat itu belum terlalu dikenal, takutnya nanti karyawan tidak nyambung. Ini mungkin bahasa sopan penyelenggara untuk mengatakan "takutnya nanti mas Iwel nggak lucu."
Saya bilang bahwa saat itu saya belum ada ide diluar kedua hal tersebut tapi saya malah bisa memainkankan kedua hal tersebut secara bersamaan. Akhirnya saya dan penyelenggara sepakat untuk menampilkan Stand Up Motivation. Intinya kira-kira menggabungkan Stand Up Comedy dengan Motivasi. Walaupun tidak se-super Mario teguh dan se-dahsyat Tung Desem Waringin, penampilan perdana saya mampu menghibur bahkan membuat hadirin menangis. Bahkan saya sendiri juga menangis karena bingung kenapa hadirin menangis. Saya ini komedian, kok malah membuat orang-orang menangis, saya tidak mau dicap sebagai komedian sesat.
Kembali kesoal buku Stand Up Motivasi, buku ini sama sekali tidak menceritakan kisah sukses. Melainkan banyak bercerita pengalaman-pengalaman gagal yang pernah saya alami. Bayangkan saya butuh 16 tahun berjuang untuk bisa memiliki program televisi. Belajar dari kegagalan ini saya menemukan faktor-faktor yang membuat karir saya berjalan dengan lambat. Faktor-faktor inilah yang kemudian saya bagi kepada pembaca supaya pembaca terhidar dari hambatan-hambatan seperti yang pernah saya temui.
Saya belum bisa bicara banyak mengenai buku ini karena belum terbit. Malu-maluin aja, udah gembar-gembor tapi bukunya nanti malah nggak jadi terbit. Kalau gagal terbit maka saya akan menulis buku yang berjudul Habis Nulis Terbitnya Kapan?