Sabtu, 20 Juli 2013

Mengenal Stand Up Comedy

Pandji, Iwel, Ernest
Tulisan ini saya tulis pada bulan Juli 2005 ketika saya masih menjadi stand up comedian di acara bincang bintang RCTI. Semula tulisan ini "waktu itu" akan saya kirimkan ke sebuah surat kabar nasional. Entah kenapa waktu itu tidak jadi saya kirim.

Ide tulisan ini muncul ketika suatu hari di bulan Juli 2005 saya diundang oleh seorang teman kesebuah kafe di kawasan Kemang Jakarta Selatan. Disana sedang diadakan stand up comedy contest. Ini bukanlah comedy café melainkan kafe yang biasanya menyajikan hiburan musik top 40.

Pada saat itu sebuah stasiun televisi juga mengadakan lomba lawak antarmahasiwa yang salah satu kriterianya memperlombakan stand up comedy. Istilah stand up comedy pada tahun 2005 sudah mulai beredar di masyarakat walau masih terasa asing. 

Setelah saya revisi sedikit tulisan ini saya muat di blog saya. Tepat delapan tahun setelah tulisan ini pernah saya tulis dan simpan sebagai koleksi tulisan pribadi. Inilah isi tulisan saya delapan tahun yang lalu.

Sudah berapa bulan ini saya membawakan sesi stand up comedy di acara Bincang Bintang RCTI. Beberapa hari lalu di sebuah kafe di kawasan Kemang Jakarta Selatan diadakan stand up comedy contest. Apa sih sebenarnya stand up comedy itu? 

Stand up comedy adalah salah satu gaya komedi yang sangat populer di Amerika. Pelakunya disebut stand up comedian atau comic. Di negeri Paman Sam ini ada beberapa gaya komedi yang sangat populer diantaranya stand up comedy, sketch comedy dan props comedy. Masing-masing memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri. Disini saya akan mengulas tentang stand up comedy.

Agak sulit menterjemahkan stand up comedy ke dalam bahasa Indonesia. Jika diterjemahkan begitu saja ke dalam bahasa Indonesia, stand up comedy menjadi komedi berdiri. Kalau artinya komedi berdiri maka semua pelawak di Indonesia bisa dikatakan stand up comedian. Hal ini disebabkan hampir semua pelawak Indonesia melakukan pertunjukan komedi secara berdiri. Pertunjukan komedi yang dilakukan secara berdiri tidak otomatis disebut stand up comedy karena secara bahasa istilah ini tidak sekedar mengatakan bahwa ini adalah pertunjukan yang dilakukan oleh komedian dengan cara berdiri. Secara bahasa, stand up comedy merupakan istilah mandiri sehingga sulit diterjemahkan secara harafiah. Namun demikian, stand up comedy dapat dipahami.

Berbeda dengan pelawak Indonesia yang cenderung melawak dalam grup, seorang stand up comedian melawak seorang diri di hadapan pentontonnya. Ia membawakan materi lawakan yang lucu sesuai dengan gaya lawakan yang dianutnya. Saya berbeda pendapat dengan seorang pengamat lawak Indonesia yang mengatakan bahwa stand up comedy tidak harus dilakukan sendirian tetapi juga bisa dilakukan secara grup yang terdiri dari tiga orang atau lebih. Namun pengamat ini tidak dapat memberikan alasan yang berdasar mengenai argumentasinya tersebut.

Berdasarkan pengamatan, belum saya temui stand up comedian yang populer karena melakukannya dalam grup. Jerry Seinfeld, Eddy Murfy, Steve Martin, dan Robin Williams melakukannya sendiri. Komedian Steve Harvey, DL Huggley, Cedric The Entertainer dan Bernie Mac memang pernah melakukan pertunjukan stand up comedy bersama yang mereka beri nama kings of comedy, namun mereka tetap tampil sendiri-sendiri di atas panggung. Kalau komedi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, disebut dengan istilah sketch comedy.

Dari pengamatan dan beberapa literature yang saya baca mengenai stand up comedy terdapat  beberapa aliran dalam stand up comedy, diantaranya observational yang dipopulerkan oleh Jerry Seinfeld. Aliran ini mengangkat kejadian sehari-hari di tengah masyarakat berdasarkan observasi sang komedian. Misalnya, kejadian di tempat cuci mobil, antri tiket bioskop, naik pesawat dan lain-lain.

Aliran topical hampir mirip dengan observational. Bedanya, topical lebih mengangkat isu-isu aktual, seperti kebijakan pemerintah atau berita utama media massa. Aliran ini bisa kita lihat dari materi yang dibawakan oleh Jay Leno, David Letterman dan Conan O’Brien dalam show televisi mereka
.
Aliran impresionist yang biasa dibawakan oleh Mike Myers maupun Jimmy Fallon umumnya menirukan suara, penampilan atau tingkah laku seorang tokoh atau selebriti terkenal. Misalnya, Jimmy Fallon dalam acara America’s Got Talent menirukan suara dan gaya sejumlah comic terkenal seperti Jerry Seinfeld, Chris Rock, Robin Williams dan lain-lain.

Ada juga aliran improvisational yang sering dilakukan oleh Robin Williams, meskipun disebut inprovisasi namun komedian ini tetap mempersiapkan garis besar materi lawakan yang akan dibawakannya. Kemudian dia loncat dari suatu topik ke topik yang lain. Disamping yang saya sebutkan tadi masih ada beberapa aliran stand up comedy lainnya.

Kerancuan masyarakat lawak Indonesia dalam memandang stand up comedy seringkali terlihat. Ada orang yang mempunyai beberapa koleksi cerita lucu kemudian membawakannya diatas panggung, berani mengaku telah melakukan stand up comedy. Hal paling mendasar yang harus diketahui adalah, stand up comedy sangat berbeda dengan telling jokes. Inilah bagian dasar yang agak sulit dijelaskan, bahwa stand up comedy berbeda dengan telling jokes. “people confuse stand up with telling jokes” (Judy Carter, Stand Up Comedy – The Book, 1989)

Dalam membuat materi lawakan ada dua istilah dasar yang harus diketahui oleh seorang stand up comedian yaitu setup dan punchline. Setup berisi informasi dan petunjuk mengenai cerita yang dibawakan oleh komedian. Misalnya tentang angkutan umum yang payah, nasib menjadi jomblo, atau masalah korupsi. Sedangkan punchline berisi bagian cerita yang membuat penonton tertawa. Punchline harus lucu karena apabila tidak lucu maka cerita akan menjadi sia-sia. Penonton tidak memberikan reaksi positif sehingga komedian akan bisa kehilangan auranya.

Setup dan puncline merupakan satu kesatuan yang utuh. Meskipun terpisah namun memiliki korelasi satu dengan yang lain.  Contoh : Saya paling nggak tega kalau dapat tempat duduk terus melihat perempuan berdiri di bus. Kalau melihat perempuan berdiri saya langsung pura-pura tidur.

Disini kita lihat setup nya : Saya paling nggak tega kalau dapat tempat duduk  terus melihat perempuan berdiri di bus. Inilah informasi dan petunjuk cerita yang dibawakan oleh komedian. Lazimnya jika seorang pria melihat perempuan berdiri di bus maka dia akan mempersilahkan perempuan tersebut untuk duduk. Namun pada punchline atau bagian yang membuat penonton tertawa, komedian malah berkata “kalau melihat perempuan berdiri saya langsung pura-pura tidur.”

Punchline juga bisa berisi sindiran yang mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri, biasanya ini sering kita temui pada materi observasional Jerry Seinfeld. Contoh, kalau menginap di hotel, yang paling dulu saya periksa adalah kamar mandinya. Berapa handuk yang kira-kira bisa dibawa pulang. Setupnya adalah saya kalau menginap di hotel yang  paling dulu saya periksa adalah kamar mandinya. Disini penonton bisa mengira sang komedian seseorang yang sangat teliti dalam kebersihan kamar mandi. Ternyata pada punchline dia mengatakan “berapa handuk yang bisa dibawa pulang.” Disini komedian mengajak penonton untuk menertawakan diri sendiri, karena kecenderungan beberapa orang yang suka menginap di hotel suka membawa handuk pulang.

Contoh berikut adalah contoh  joke yang tidak bisa dikategorikan sebagai materi stand up comedy:

Seorang perampok melakukan perampokan dalam sebuah rumah, si perampok berkata  “Saya punya kebiasaan selalu membunuh korban yang dirampok, dan sebelum saya bunuh, saya harus tahu dulu nama korban.”  Lalu perampok bertanya kepada nyonya rumah "sebutkan nama anda, sebelum saya bunuh.” Dengan ketakutan Nyoya rumah menjawab "e...mm, nama saya Sulastri.” Perampok  dengan mata terbelalak bergumam "itu adalah nama ibuku, beruntung nyonya tidak  jadi aku bunuh.” Lalu perampok beralih kepada  suami korban  "Nah kalo bapak siapa namanya?. Sambil  ketakutan sisuami menjawab “  nama saya Joko, tapi orang sering memanggil saya Sulastri.”

Apabila joke di atas dibawakan di panggung maka lebih tepat disebut dengan telling jokes atau anekdot.

Sebenarnya masih banyak hal yang dapat dijelaskan mengenai stand up comedy. Semoga dengan memahami hal yang mendasar seperti setup dan punchline membuat kita paham tentang stand up comedy. Seperti halnya pantun yang berbeda dengan puisi, begitu pula halnya stand up comedy dengan telling jokes. Sangatlah tidak lucu kalau ada orang yang mengaku stand up comedian tetapi tidak mengerti tentang stand up comedy.