Kamis, 09 Juni 2016

Iwel Sastra & Associates, Leadership Communication Firm

Sewaktu saya mendirikan perusahaan training tahun 2013 saya menghindari memberi nama perusahaan berkaitan dengan nama saya. Pilihan nama pun jatuh kepada Mahara Training. Menghindari menggunakan nama saya sebagai nama perusahaan. Saya terinspirasi pada Hermawan Kartajaya dengan Markplus, Handi Irawan dengan Frontier, Yuswohady dengan inventure dan lain sebagainya. Para pendiri perusahaan konsultan tersebut tidak menggunakan nama mereka sebagai nama perusahaan.

Seiring dengan perjalanan waktu saya banyak bertemu dengan klien atau pun rekan yang bertanya kenapa saya tidak memberi nama perusahaan training saya dengan menggunakan nama saya saja. Alasannya adalah mereka menganggap bahwa nama saya sebagai sebuah brand sudah sangat dikenal sehingga lebih memudahkan dalam memperkenalkan diri. Apabila nasehat ini saya kaitkan dengan ilmu branding saya pikir ada benarnya juga.

Memasuki bulan Juni 2016 yang bertepatan dengan bulan Ramadhan 1437 H saya kembali teringat dengan berbagai saran ini. Untuk semakin memantapkan diri di dunia motivasi, training dan konsultan maka saya kemudian memutuskan untuk mengubah Mahara Training menjadi Iwel Sastra & Associates dengan tagline Leadership Communication Firm. Sebagai motivator saya fokus kepada materi seputar mindset dan perubahan. Sedangkan untuk dunia training dan konsultan saya fokus pada kepemimpinan dan komunikasi. Ini sangat sesuai dengan keahlian, pengalaman dan latar belakang pendidikan saya sebagai lulusan pascasarjana ilmu komunikasi FISIP UI.

Passion saya yang begitu besar terhadap dunia motivasi dan training membuat saya rajin membuat berbagai modul yang terkait dengan kepemimpinan dan komunikasi. Menurut saya dasar dari kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan komunikasi. Selain itu untuk penjualan, pemasaran, kekompakan tim, membangun tim pondasi dasarnya adalah komunikasi. Sehingga dapat dipastikan modul training yang saya persiapkan sangat bermanfaat untuk perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan pengembangan sumber daya atau bahasa kerennya people development.