Kenapa Anda masuk ke
dunia sales? Dari pengalaman saya memberikan motivasi
maupun training, banyak sekali orang mencoba masuk ke dalam profesi ini tanpa
alasan dan motivasi yang kuat. Banyak yang tidak sengaja, ada juga yang karena tidak
punya pilihan, atau sekadar mencari pengalaman kerja. Alasan terakhir biasanya
terjadi pada fresh graduate yang belum memiliki visi dan misi karier yang jelas
tetapi di saat yang sama dihantui ketakutan menjadi pengangguran.
Memang kesempatan untuk bekerja sebagai sales person menghampar luas layaknya rumput di padang, sangat banyak sehingga mudah didapat. Namun berdasarkan pengamatan saya, orang-orang yang masuk ke dunia sales dengan alasan cari pengalaman, coba-coba, yang penting punya pekerjaan, biasanya tidak akan bisa bertahan lama bekerja sebagai sales.
Memang kesempatan untuk bekerja sebagai sales person menghampar luas layaknya rumput di padang, sangat banyak sehingga mudah didapat. Namun berdasarkan pengamatan saya, orang-orang yang masuk ke dunia sales dengan alasan cari pengalaman, coba-coba, yang penting punya pekerjaan, biasanya tidak akan bisa bertahan lama bekerja sebagai sales.
Menurut saya,
sebenarnya hanya ada 3 kunci yang bisa membuat seseorang mampu bertahan dan
berhasil mencapai sukses di dunia sales. Pegang teguh 3
kunci ini, maka keberhasilan sudah bersama Anda
.
1. Hukum 10 Ribu Jam
Terbang
Berapa kali Anda
ditolak oleh prospek atau calon client? 10, 20, 50 kali atau bahkan terlalu
sering hingga Anda pun sampai tak bisa menghitungnya lagi? Padahal rasanya
semua ilmu penjualan yang Anda pelajari sudah diaplikasikan. Jangan cepat-cepat
membuat kesimpulan bahwa Anda sudah gagal.
Ada sebuah teori yang
dicetuskan pertama kali oleh psikolog asal Swedia bernama Anders Ericsson.
Ericsson mengadakan penelitian pada sekelompok pemain biola dari Berlin Academy
of Music. Dari penelitian ini, Ericsson menyimpulkan pemain biola yang mampu
memberikan penampilan terbaiknya adalah mereka yang berlatih paling banyak.
Bahwa untuk menjadi ahli di satu bidang yang digeluti, seseorang harus melewati
tahap latihan selama 10.000 jam terbang.
Penulis, jurnalis dan
pembicara terkenal asal Kanada Malcolm Gladwell kemudian juga mempopulerkan
teori ini. Dalam bukunya yang berjudul "Outliers" Gladwell yang juga
mempertimbangkan aspek 'bakat' mengatakan, kunci seseorang agar bisa sukses di
bidang apapun yang digelutinya adalah dengan melakukan latihan hingga 10.000
jam.
Jadi jika ingin sukses,
Anda harus menjadi ahli di bidang apapun yang digeluti, termasuk bidang sales. Untuk menjadi ahli, mau tidak mau Anda harus mampu
melewati 10 ribu jam terbang. Dalam masa 10 ribu jam ini berbagai hambatan,
kesulitan dan persoalan pasti melanda. Gagal closing beruntun, ditolak,
diacuhkan atau bahkan sukses mendapatkan closing pertama Anda? Di masa 10 ribu
jam terbang inilah beragam hal yang Anda temui membuahkan pengalaman berharga.
Pengalaman baik gagal
maupun berhasil harus segera dievaluasi. Tanyakan pada diri sendiri,
"mengapa penjualan yang ini bisa closing sementara yang lain gagal?"
Pelajari juga semua profil client yang pernah dan sedang Anda hadapi. Evaluasi
semacam ini membantu Anda menemukan pola untuk mengidentifikasi hal-hal yang
mendukung keberhasilan sehingga Anda tidak perlu membuang waktu mengulang-ulang
kegagalan yang sama.
Jika Anda mampu
bertahan, belajar, mengasah keterampilan dan kreatif menangani masalah serta
mencari solusi dari beragam kesulitan yang dihadapi di masa 10 ribu jam ini,
Anda pasti sukses. Sukses menjadi seorang sales dengan
pendapatan tinggi dan terus meningkat hingga mencapai puncak.
2. We Can Only Sell
When We Know the Product Well
Terdengar klasik. Namun
senjata klasik sales inilah yang tidak akan pernah
membuat Anda gagal. Namanya juga senjata klasik, wajar kalau terlihat usang dan
tua. Tugas Anda sebagai seorang sales person
mengoptimalkan fungsi senjata tua ini agar bisa kembali menjadi senjata
andalan.
Yang jelas agar bisa menggunakan senjata klasik yang satu ini, Anda tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuan yang didapat dari product knowledge trainer dari produk yang Anda jual. Jika memungkinkan, coba dan gunakan produk yang Anda jual sehingga Anda bisa merasakan sendiri pengalaman menggunakan produk tersebut.
Yang jelas agar bisa menggunakan senjata klasik yang satu ini, Anda tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuan yang didapat dari product knowledge trainer dari produk yang Anda jual. Jika memungkinkan, coba dan gunakan produk yang Anda jual sehingga Anda bisa merasakan sendiri pengalaman menggunakan produk tersebut.
Cara lain adalah
bertanya pada yang sudah pernah menggunakan produknya. Jangan takut menanyakan
apa kekurangan dari produk yang Anda jual. Justru dengan mengetahui kekurangan
produk yang Anda jual, Anda bisa benar-benar memahami kelebihan dan kekurangan
produk sehingga Anda bisa menjawab kebutuhan konsumen. Konsultasikan kekurangan
produk dengan trainer dan sesama rekan sales untuk
mencari kemungkinan solusi atau perbaikan produk.
Jika Anda sudah menyelami dari A sampai Z produk yang dijual hingga benar-benar mendalam, Anda pasti memiliki keyakinan yang besar. Yakin bahwa produk yang Anda jual bukan hanya bagus tetapi juga dibutuhkan oleh client. Pengetahuan yang mendalam membuat Anda mampu menjawab pertanyaan, keraguan bahkan kebutuhan client saat mereka masih bimbang dalam mengambil keputusan.
Jika Anda sudah menyelami dari A sampai Z produk yang dijual hingga benar-benar mendalam, Anda pasti memiliki keyakinan yang besar. Yakin bahwa produk yang Anda jual bukan hanya bagus tetapi juga dibutuhkan oleh client. Pengetahuan yang mendalam membuat Anda mampu menjawab pertanyaan, keraguan bahkan kebutuhan client saat mereka masih bimbang dalam mengambil keputusan.
Pengetahuan yang
mendalam terhadap produk yang dijual pun akan membuat Anda bukan sekadar
menjelaskan, tetapi berbagi cerita serta pengalaman menggunakan produk. Dengan
cara seperti ini, Anda akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan client.
Customer believe in you because you believe in your own product.
3. Use Your Ear
Gunakan telinga Anda
saat menjual. Berdasarkan pengalaman, banyak sales person
ketika menjual bicara tak henti-henti bicara dan sulit diinterupsi. Memang
bagus, artinya Anda semangat dalam memberikan penjelasan pada client mengenai
produk yang sedang Anda tawarkan. Namun jenis komunikasi seperti ini sebenarnya
tidak efektif.
Klien yang Anda
bombardir dengan informasi yang begitu banyak dan bertubi-tubi justru malah
tidak akan memahami apa yang Anda katakan. Apalagi jika Anda melakukannya
sambil membujuk atau malah setengah memaksa client untuk langsung membuat
keputusan. Ini seringkali malah membuat client langsung menarik diri.
Bertanyalah pada
konsumen. Ketika Anda bertanya, konsumen akan merasa Anda berniat memahami
kebutuhannya. Tidak sekadar menjadikannya target atau korban penjualan yang harus
dikalahkan dalam pertarungan Anda untuk mendapatkan kemenangan closing. Dengan
bertanya, Anda juga jadi bisa mendapat lebih banyak informasi mengenai hal yang
menjadi kebutuhan, harapan, keinginan serta kekhawatirannya akan produk yang
sedang Anda tawarkan. Jika Anda sudah memahami ini maka Anda bisa dengan sangat
mudah memberikan solusi atau penawaran yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan klien.
Jika 3 kunci ini sudah
Anda pegang, pahami dan lakukan maka bisa dipastikan karier Anda di dunia sales pasti cerah.