Rabu, 04 November 2015

Memilih Motivator

Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah mengundang motivator untuk memberikan motivasi pada karyawan. Saya pernah mendengar beberapa direksi atau pimpinan perusahaan mengeluh. Selama ini motivasi yang diberikan oleh motivator tidak memiliki dampak pada karyawan. Bahkan tak jarang ada yang bercerita, penampilan motivator yang diundang tidak berhasil menarik minat karyawan. Hal ini terlihat dari banyaknya karyawan yang keluar ruangan di saat sesi motivasi sedang berlangsung.

Saya memilih menjadi pendengar yang baik saat mendengar cerita atau keluhan seperti ini karena rasanya tidak etis jika saya ikut mengomentari motivator lain. Yang saya lakukan adalah, keluhan itu saya jadikan masukan dan motivasi bagi saya untuk bisa memberikan yang terbaik saat memberikan motivasi. 

Untuk perusahaan yang ingin mengundang motivator, saya memiliki tips untuk mencegah hal seperti di atas terjadi. Sebelum mengundang motivator ada tiga hal yang harus diperhatikan perusahaan.

Pertama, perusahaanlah yang lebih memahami karyawannya sehingga perusahaan lebih paham apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Perusahaan harus mencari tahu dulu faktor-faktor apa saja yang menghambat semangat karyawan serta menurunnya kinerja mereka. Apakah suasana kerja, masalah komunikasi internal, atau banyak karyawan yang sedang mengalami masalah pribadi, dan lain-lain.

Kedua, berdasarkan temuan ini perusahaan merangkumnya menjadi sebuah kesimpulan akan motivasi apa yang dibutuhkan oleh karyawannya. Apakah motivasi yang dibutuhkan lebih dari sisi komunikasi, kerja tim atau spiritual. Bisa saja masalah yang ditemukan dari sekian banyak karyawan sangat kompleks. Jika seperti ini maka sisi yang perlu dimotivasi variannya jadi sangat beragam. Namun dari varian yang sangat beragam tersebut tetap bisa ditemukan benang merah yang bisa merangkul semua itu.

Ketiga, berdasarkan poin pertama dan kedua bisa diputuskan kriteria motivator yang bisa mengakomodir berbagai persoalan yang sedang dihadapi oleh karyawan. Berikan semua informasi tersebut kepada sang motivator untuk digunakan menjadi dasar membuat materi motivasi. Dengan begitu, motivasi yang disampaikan bisa benar-benar efektif dan memiliki dampak karena karyawan mendapatkan apa yang dia butuhkan.