Dalam bekerja setiap karyawan punya target masing-masing. Ada yang ingin memiliki karir cemerlang hingga mencapai posisi puncak di perusahaan. Ada yang sekadar ingin bekerja supaya memiliki penghasilan rutin. Ada yang hanya menjadikan pekerjaannya sebagai transisi sampai mendapatkan kesempatan meraih keinginan terpendam seperti menjadi entrepreneur. Bahkan, ada yang bekerja karena memang harus bekerja karena kalau tidak akan mendapat status pengangguran.
Perusahaan harus bisa mengetahui dan memahami orientasi setiap karyawan yang bekerja di lingkungan perusahaan. Ini sangat penting untuk membuat kinerja perusahaan menjadi sehat dan untuk seleksi dalam menempatkan orang yang tepat dalam posisi strategis. Sebagai motivator dan trainer saya sering mendengar keluhan beberapa perusahaan yang menggunakan jasa saya bahwa karyawan mereka kurang motivasi. Padahal sebenarnya karyawan ini bukan kurang motivasi tapi orientasi mereka bekerja sangat berbeda dengan visi dan misi perusahaan.
Sebenarnya kalau perusahaan memiliki sistem penilaian kinerja terhadap karyawan yang baik maka orientasi karyawan dalam bekerja sudah bisa terdekteksi sejak awal. Selain mendeteksi, perusahaan juga sebaiknya memiliki sistem 'treatment' atau perlakuan jika ada karyawan yang terdeteksi memiliki orientasi bekerja tidak seperti yang diharapkan. Perusahaan tidak bisa mengandalkan pengakuan dari karyawan mengenai motivasi mereka karena biasanya mereka akan mengatakan bersedia bekerja keras, siap bekerja di bawah tekanan serta hal lain untuk mempertahankan pekerjaan mereka.
Cara sederhana untuk mengetahui orientasi karyawan adalah dengan melakukan teknik gali samping atas. Artinya, perusahaan bertanya pada rekan yang berada satu level dengan karyawan bersangkutan. Bagaiman penilaian rekan tersebut terhadap temannya, mulai dari sosoknya secara umum, cara dia menyelesaikan pekerjaan, sampai caranya mengisi waktu luang jika tidak ada pekerjaan. Kemudian gali ke atas. Tanyakan penilaian dari atasan yang berada persis diatasnya. Bisa jadi atasan langsungnya malah selama ini juga tidak peduli dengan bawahannya.
Agar bisa mencapai target, perusahaan harus bisa membangun tim hebat yang memiliki visi. Untuk itu mulailah dengan melakukan seleksi orientasi kerja masing-masing individu yang merupakan penyangga utama kekuatan tim.
follow @iwelsastra19