Senin, 02 November 2015

Memotivasi Diri Sendiri

Sebagai seorang pakar motivasi selain memotivasi orang lain saya harus bisa memotivasi diri sendiri. Setiap hari dalam kehidupan, saya selalu memotivasi diri. Saya mempunyai catatan target akan beberapa hal yang harus diwujudkan. Diantaranya merupakan target jangka pendek, menengah dan panjang. Diantara target-target tersebut ada yang berjalan mulus ada juga yang tersendat-sendat. Yang berjalan mulus tidak membuat saya cepat berpuas hati dan terlena. Yang tersendat-sendat tidak membuat saya patah semangat. Justru itu menjadi tantangan bagi diri saya untuk bisa menghadapinya.

Beberapa target tersebut berhubungan dengan profesi saya sebagai seorang pakar motivasi. Saya memang lebih senang disebut sebagai pakar motivasi karena kalau pakar motivasi menunjukan keahlian di bidang motivasi. Sedangkan motivator lebih kepada profesi yang mungkin pelakunya belum tentu ahli dalam bidang motivasi, he he he. Maklumlah profesi motivator sekarang menjadi salah satu profesi yang banyak diminati orang karena diduga profesi motivator hanya modal cuap-cuap doang.

Kembali ke soal target saya sebagai pakar motivasi. Target saya diantaranya ingin program motivasi saya yang disiarkan di radio Sindo Trijaya setiap Kamis malam jam 22.00 WIB bisa menjadi program radio populer yang memberikan manfaat dan didengar jutaan pendengar. Selain itu, saya ingin produktif dalam menulis sehingga buku-buku motivasi saya terbit secara berkala dan menjadi mega best seller. Jika selama ini selama bertahun-tahun saya menjadi host televisi untuk program parodi politik maka sekarang target saya adalah memiliki program motivasi di televisi. 

Tujuan saya memiliki program motivasi di televisi adalah untuk menyediakan alternatif program yang mencerahkan kepada pemirsa ditengah banyaknya kritik terhadap program-program televisi saat ini. Kedua, televisi menjangkau pemirsa yang luas sehingga motivasi saya bisa dinikmati oleh banyak orang. Untuk mewujudkan hal ini maka saya tidak bisa hanya ongkang-ongkang kaki menunggu kesempatan datang. Saya harus memotivasi diri saya dan action bekerja agar bisa mewudjukan semua itu. Daripada menunggu kesempatan lebih baik menjemput kesempatan.

Saat ini saya sering diundang oleh berbagai perusahaan untuk memberikan motivasi dan training dalam hal meningkatkan kinerja dan semangat karyawan mereka dari level bawah hingga pimpinan. Saya pun selalu bisa memotivasi dengan hati karena apa yang saya sampaikan adalah hal yang telah saya lakukan. Maka saya percaya saya bisa mewujudkan semua target saya dengan segera.